Abang


AbangKu Herry


Saya ingin menceritakan pengalaman seks saya 8 tahun yang lalu, sekarang saya sudah berumur 22 tahun. Cerita ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal dengan semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tahu lagi apa itu namanya.

Saya adalah gadis yang sangat cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti. Saya memiliki abang laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.

Pada masa itu kami berdua sedang bercuti setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari Isnin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mahu kencing sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mahu terkencing di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

Saya lari ke kamar mandi dan terus kencing. Itulah kesalahan saya yang cuai karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang kencing, abang saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakan putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia khayal kalau habis pakai obat. Herry melihat saya sedang kencing dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang kencing. Saya terkejut dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya menjerit. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya sanggup melakukan perbuatan keji kepada saya.

Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai apa-apa lagi pakaian, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya. Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan abang saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan ada cecair yang keluar beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin terkencing tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin kencing ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah menegang dengan sempurna. Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata,

"Jangan.. jangan..", tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.

Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh dadah, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

Ketika Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh abang saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

Selama 20 minit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin kencing tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk abang saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat, rupanya batang kemaluan abang saya sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.

Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh abang saya sendiri. Namun demikian apabila teringat kelazatan tindakan abang saya itu, saya mahu ulangi lagi. Lantas aku mengajak abang saya tidur bersama di dalam kamar saya. Sepanjang malam kami ulangi perbuatan nekmat itu. Sejak saat itu saya mulai mencintai abang kandung saya. saya sudah tidak boleh berpisah dengannya lagi. Apabila saya mahukan sex maka saya akan mengajak abang saya tanpa rasa malu. Dan abang saya tidak pernah menghampakan permintaan saya itu. Saya juga tidak akan menolak kiranya abang memerlukan daku. Kami saling mengerti

Sekarang saya berada di Philadelphia dan saya masih mencintai abang saya. banyak teman saya yang cuba mendampingiku, tetapi aku menolak. Hati saya hanya untuk Herry. Mereka mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali. Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur dengan mengingati Herry.

Apabila Herry mengunjungi saya di Philadelphia kami akan melakukan perbuatan nekmat itu semahu-mahunya sehingga kami seringkali terlepas waktu makan! Saya sangat merindui Herry. Herry tidak saya lepaskan dari pelukan sepanjang ia berada di Philadelphia. Malah saya menurut kehendak Herry agar kami sentiasa tidak memakai pakaian semasa di apartment. Sebelum Herry kembali ke negaraku kami melakukan perbuatan nekmat itu tanpa henti. Saya selalu meminta Herry agar jangan cabut batang kenekmatannya. Aku mahu batang kenekmatannya sentiasa berada di dalam lubang kenekmatan milikku. Herry tidak pernah membantah. Oh! Seronoknya ketika Herry ada bersama saya. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau Herry bisa memuaskan nafsu saya.